Laporan Hasil Observasi di SMK Tritech Medan
Standar
Data
|
|
Nama / Nim
observer
|
Suci Trisnawati / 081301086
|
Kelas yang di
observasi
|
X-TKJ2 Reguler
|
Mata pelajaran
|
PKN (Pendidikan Kewarganegaraan),
|
Nama guru yang
mengajar
|
Sri Astuti
|
Waktu mengobservasi
dan durasi observasi
|
10.40-12.25 (durasi 45 menit )
|
Jumlah siswa
dalam kelas
|
Jumlah keseluruhan siswa ada 27 siswa,
dan 1 siswa tidak hadir. Jadi ada 26 siswa yang sedang di observasi.
|
Media pelajaran
yang digunakan guru
|
2 buku pelajaran PKN
|
Media pelajaran
yang digunakan siswa
|
Pedoman UU, buku catatan, dan hard copy bahan pelajaran
|
Situasi kelas
|
-
Ruang kelas dilengkapi dengan sebuah TV LCD
berukuran 29 inch yang akan disambungkan ke laptob sebagai pengganti infocus,
yang digunakan sebagai media pembelajaran. Tetapi pada saat saya sedang
mengobservasi media tersebut tidak digunakan, karena pada saat itu seluruh
siswa maju satu persatu untuk membacakan 4 hapalan (Pancasila, Proklamasi,
Pembukaan UUD dan sumpah pemuda) yang diberikan oleh guru. Hapalan tersebut
diberikan pada saat jam pelajaran PKN dimulai, dan siswa yang sudah menghapal
4 hapalan tersebut maju kedepan untuk membacakan hapalannya tanpa harus
berurutan sesuai absen.
-
Ruangan kelas juga difasilitasi dengan 2 AC, 1 kipas
angin, 3 lampu yang berukuran panjang sebagai penerangan, 2 meja dan 1 kursi
guru yang berada didepan, 1 buah whiteboard, 1 lemari yang berukuran kecil
berada di sudut kiri dari pintu masuk dan posisi tempat duduk siswa berbentuk
setengah lingkaran. Akan tetapi fasilitas yang ada diruangan tersebut tidak
berfungsi atau digunakan dengan baik. Pada saat itu hanya 1 AC dan 1 lampu
saja yang dinyalakan, dan kondisi AC
tersebut juga tidak berfungsi dengan baik sehingga membuat ruangan menjadi
sedikit panas dan gelap. Serta kondisi ruangan kelas berukuran kecil yang
diisi dengan 27 siswa juga dapat membuat ruangan menjadi panas.
-
Kondisi ruangan pada saat itu sedang dalam keadaan
sedikit kotor sehingga ada nyamuk yang sedikit mengganggu siswa.
-
Selain itu, dinding pintu masuk kelas terbuat dari
kaca sehingga dapat menggangu siswa yang belajar karena mereka dapat melihat
orang-orang yang sedang lewat didepan kelas dan itu mengganggu pusat perhatian
siswa pada saat belajar. Serta dinding sebelah kiri yang masih tebuat dari
triplek juga dapat mengganggu siswa yang sedang belajar karena mereka dapat
mendengar suara-suara dari ruang sebelah (disamping).
-
Kondisi kelas pada saat itu juga cukup ribut. Karena
pada saat itu satu persatu siswa yang sedang menyetor hapalannya kedepan dan pusat
perhatian guru hanya pada siswa yang sedang maju, mengakibatkan siswa lain
yang belum maju atau sudah maju sibuk dengan aktifitas masing-masing, seperti
ada yang sedang tidur dikelas, beberapa siswa laki-laki duduk dengan sedikit
tidak sopan dan ada yang bercerita-cerita sambil tertawa dengan teman yang
duduk disampingnya.
|
Alat observasi
|
Buku tulis dan Pena
|
Tabel Panduan untuk melakukan Observasi
TABEL 5.3
Ringkasan Sembilan Tahapan Belajar
Deskripsi
|
Tahapan Belajar
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Persiapan Belajar
|
1.
Memerhatian
2.
Harapan
3.
Pengambilan
kembali untuk dibawa keingatan kerja
|
Guru menginformasikan bahwa siswa
hari ini disuruh menghapal 4 hapalan, yaitu : sumpah pemuda, proklamasi,
pembukaan UUD dan Pancasila.
Guru berharap seluruh siswa dapat
berhasil melakukan hapalan tersebut, karena menurut guru hapalan tersebut
sangat mudah untuk dihapal.
Siswa mulai mengingat-ingat
hapalan tersebut, Karena hapalan tersebut sering dibacakan ketika melakukan
upacara bendera.
|
Akuisisi dan kinerja
|
4. Persepsi
selektif terhadap ciri stimulus
5.Pengkodean
semantic
6.Pengambilan
kembali dan respon
7.
penguatan
|
Siswa pun mulai menghapal dengan
menggunakan buku pedoman UUD sebagai alat atau bantuan mengingat hapalan.
Siswa menghapal dengan mengkodekan
atau mengkonsepkan urutan-uratan hapalan, misalnya seperti hapalan pancasila,
siswa harus bisa membedakan mana sila yang pertama sampai sila terakhir.
Siswa yang dapat melakukan hapalan
maju kedepan untuk mentrasfer hapalan yang telah dilakukan sebelumnya kepada
guru.
Menjelang diakhir mata pelajaran,
dan tinggal beberapa siswa yang belum maju, guru mengatakan siapa yang tidak
berhasil melakukan hapalan maka akan diberi nila 0 (nol).
|
Transfer Belajar
|
8.
Pengambilan
petunjuk
9.
Kemampuan
generalisasi
|
-
-
|
Tabel Kerangka Acuan Analisis Observasi
TABEL 5.2
Tinjaun atas lima variasi belajar
Kategori
Belajar
|
Kapabilitas
|
Penampilan
|
Contoh
|
Informasi verbal
|
Pengambilan
informasi yang tersimpan
|
Menyatakan
atau mengomunikasikan informasi
|
Penyusunan
kalimat definisi patriotisme
|
Keterampilan
intelektual
|
Operasi
mental yang memungkinkan individu untuk merespons konsep lingkungan
|
Berinteraksi
dengan lingkungan dengan menggunakan simbol
|
Membedakan
antara merah dan biru
|
Strategi
kognitif
|
Proses
kontrol pelaksana yang mengatur pemikiran
|
Mengelola
ingatan, pemikiran, pemelajaran secara efisien
|
Menulis
kartu catatan untuk penulisan paper
|
Keterampilan
motorik
|
Kapabilitas
untuk melakukan sekuensi gerakan fisik
|
Mendemonstrasikan
urutan fisik atau tindakan
|
Mengikat
tali sepatu
|
Sikap
|
Predisposisi
ke tindakan positif atau negatif terhadap orang
|
Memilih
tindakan personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa, atau orang
|
Memilih
mengunjungi museum seni, dll.
|
·
Analisis hasil Observasi berdasarkan teori Gagne
Pendekatan
Gagne untuk pemahaman belajar berbeda dengan pendekatan-pendekatan sebelumnya,
terutama dalam 2 hal. Pertama keharusan
langkah awal untuk menganalisis keragaman belajar manusia. Kedua, belajar dan pembelajaran harus dikembangkan secara
beriringan. Kerangka belajar yang dideskripsikan Gagne terdiri dari : (a) lima
ragam belajar, (b) kondisi belajar internal, dan (3)kondisi belajar eksternal.
Lima
ragam belajar itu adalah informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi
kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Masing-masing kategori membutuhkan
perlakuan pembelajaran berbeda, prasayarat, dan pemrosesan internal yang
berbeda.
Informasi
verbal mengacu pada akuisisi label, fakta, memilih teks yang terkoneksi secara
bermakna, dan mengorganisasikan bagian-bagian informasi. Hasil dari informasi
verbal adalah menyatakan informasi. Seperti halnya yang dilakukan oleh observer
yang membentuk informasi verbal yang lebih singkat yang menuliskan hasil informasi dari observasi
dituangkan dalam bentuk verbatim. Dan untuk memberikan informasi yang lebih
banyak dan dapat memberikan informasi ke orang lain, observer harus menuangkan
informasi tersebut dalam bentuk laporan. Sebaliknya, keterampilan intelektual
adalah merespon situasi yang berbeda dengan memanipulasi symbol seperti kata. Kategori
keterampilan intelektual terdiri dari empat keterampilan diskret, mulai dari
yang sederhana sampai ke yang kompleks. Dalam hal ini observer dituntut untuk
dapat menganalisis hasil observasi yang telah dilakukan dan dituangkan dalam
bentuk laporan tertulis.
Jenis
ketiga dari belajar kognitif adalah strategi kognitif. Objek dari strategi ini
adalah proses pemikiran pemelajar itu sendiri. Strategi kognitif membantu siswa
mengelola belajar mereka serta ingatan dan pemikiran mereka. Sama halnya
penggunaan strategi kognitif yang dilakukan oleh observer untuk mengelola
pembelajaran serta ingatan dan pemikiran dalam mengerjakan laporan yang
berkaitan dengan hasil observasi. Akan tetapi strategi kognitif ini juga dapat
dilakukan siswa guna menunjang proses pembelajaran mereka.
Kategori
keterampilan motorik mengacu pada tindakan fisik yang baru dipelajari yang
tidak bisa dilakukan sebelum belajar. Karakteristik dari keterampilan motorik
adalah keterampilan ini membutuhkan kelancaran tindakan, ketepatan, dan
pengaturan waktu (timing), serta
bergantung pada latihan dengan tanggapan.
Kategori
kelima, sikap, mengandung keunikan dalam 3 hal. Kaitan antar keadaan-keadaan
akan mempengaruhi perilaku tetapi tidak secara langsung menentukan kinerja
unjuk tindak, menunjukkan kepada siswa tindakan apa yang tidak efektif, dan
sikap memiliki 3 aspek. Yakni, kognitif, afektif, dan predisposisi untuk
bertindak
0 komentar:
Posting Komentar