main |
sidebar
Diposting oleh
Suci T. Hasibuan
di
21:03
Fungsi Umum Teori Belajar dan Perspektif Teori Belajar
Berdasarkan Pengalaman Pribadi
1. Contoh fungsi umum teori belajar berdasarkan pengalaman pribadi, sebagai berikut :
Sebagai kerangka riset --> Maksud dari fungsi ini terkait dengan syarat bahwa teori harus memuat prinsip yang dapat diuji, teori yang baik akan diterjemahkan kedalam desain riset yang konkret. Misalnya, seperti penelitian kelompok insos saya tahun 2011 lalu di maimun yang bertempat di pinggiran sungai deli. Sebelum kelompok saya terjun langsung kelapangan kami harus sudah membuat kerangka riset apa yang akan kami lakukan, intervensi apa yang akan kami buat dan teori-teori apa yang mendukung hasil riset yang akan kami lakukan. Setelah kami memutuskan riset apa yang akan kami lakukan disana dengan cara berdiskusi, maka kami pun mencari teori-teori apa yang nantinya akan mendukung atau menguatkan hasil riset kami tersebut sehingga teruji kebenarannya.
Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi --> Misalnya, seperti berdasarkan pengalaman saya pada poin pertama pada saat kami berada dilapangan dan mewawancarai beberapa warga yang berada dipinggiran sungai deli tersebut, hasil dari informasi tersebut kami buat kerangka atau item-item dari informasi permasalahan apa yang sering dihadapi dan masalah apa yang sulit ditangani warga, agar kami dapat menentukan intervensi apa yang akan kami lakukan untuk mengatasi permasalahan warga tersebut.
Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks --> Berdasarkan pengalaman saya ketika berada dikelompok insos, banyak sekali masalah-masalah yang kompleks yang kami alami seperti menetukan intervensi apa yang harus kami lakukan. Dikarenakan permasalah-permasalahn yang kompleks yang berada dilapangan seperti air sungai yang kotor akibat masyarakat kota medan dan bahkan limbah dari rumah sakit juga dibuang disungai tersebut dan hal itu sangat sulit untuk diatasi sehingga kami harus mampu mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks tersebut, agar riset yang kami lakukan dapat berguna atau bermanfaat bagi warga sekitar. Dan dikarenakan kami tidak mampu mengatasi sampah maka kami pun mengambil alternatif lain yaitu dengan membuat penyaringan air bersih.
Mereorganisasi pengalaman sebelumnya --> Berdasarkan dari pengalaman riset insos kelompok saya, dimana sebelum kami melakukan intervensi atau membuat riset apa yang akan kami lakukan terlebih dahulu kami juga mencari informasi tentang hasil riset yang sebelumnya atau hasil riset senior 2007 yang telah melakukan riset terlebih dahulu ditempat yang sama pula. Dimana kelompok kami mencari informasi pada kelompok yang sebelumnya tentang riset dan intervensi apa yang mereka lakukan, serta kendala- kendala apa saja yang mereka alami dan apa-apa saja yang perlu kami perbaiki dari hasil riset yang sebelumnya, agar kami dapat menyimpulkan dan membuat riset apa yang baik kami lakukan dimaimun.
Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa --> Berdasarkan dari pengalaman saya hal ini dijelaskan dengan penentuan intervensi apa yang akan kami lakukan untuk riset insos kelompok kami. Dalam hal penentuan ini terjadi berbagai masalah-masalah yang kami alami karena banyak perbedaan pendapat dalam penentuan intervensi dan dalam penentuan teori apa dan siapa yang akan kami lakukan, tetapi dari peristiwa tersebut kami bisa bertukar pikiran dan dapat menentukan apa yang akan kami lakukan untuk riset kami agar riset kami bermanfaat buat warga maimun dan bermanfaat juga buat kelompok kami agar memperoleh nilai yang baik dengan hasil riset yang baik pula.
2. Perspektif psikolgis tentang faktor-faktor utama dalam belajar
Perspektif behavioris --> Perspektif ini memandang perilaku manusia itu merupakan suatu hasil dari proses belajar. Kaitannya dengan pengalaman riset kelompok saya ini yaitu dimana seluruh anggota kelompok melakukan proses belajar dimana masing-masing anggota kelompok masih bingung apa yang akan dilakukan, teori apa yang akan digunakan, semua itu dilakukan kelompok dengan adanya proses belajar dengan mencari-cari informasi intervensi apa dan teori apa yang akan digunakan oleh kelompok.
Perspektif kognitif --> Perspektif ini merupakan teori belajar yang melibatkan proses penerimaan informasi, ide, usulan, motivasi, mengingat, recall, dan problem solving. Kaitannya dengan pengalaman riset kelompok saya dimana dalam perspektif ini terdapat proses belajar, proses pemberian informasi dan proses penerimaan informasi. Dimana dalam riset ini kami menginformasikan tentang bahaya – bahaya apa saja yang akan mereka alami apabila menggunakan air sungai yang kotor untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci pakaian maupun sayuran dan menggunaknnya untuk mandi.
Perspektif interaksionis --> Perspektif ini mengatakan bahwa proses belajar itu dipengaruhi oleh model, faktor lingkungan dan personal terhadap perilaku. Kaitannya dengan pengalaman saya yaitu dimana didalamnya terdapat proses belajar didalam kelompok kami yaitu dengan melihat kelompok-kelompok insos senior tahun 2007 yang penelitiannya bagus dan berhasil mendapatkan nilai yang baik membuat kelompok saya juga terpacu agar penelitian kami diterima dan mendapatkan hasil yang memuaskan dari kerja keras kami, dan kelompok yang buruk juga menjadi motivasi kami agar penelitian kami tidak menjadi penelitian yang buruk seperti penelitian senior sebelumnya.
Teori perkembangan interaksionis --> Teori ini merupakan teori yang menekankan tentang symbol-simbol budaya yang mempengaruhi proses belajar individu. Hal ini berkaitan dengan proses intervensi yang akan kami lakukan di maimun. Dimana warga-warga yang berada dipinggiran sungai deli itu memiliki budaya yang berbeda-beda dimana warga tersebut merupakan warga pendatang yang datang kekota medan untuk mengadu nasib atau mencari nafkah. Dalam proses intervensi tersebut terdapat proses belajar antara kelompok dengan warga untuk berkomunikasi dengan baik agar warga mau menerima kelompok kami yang datang dan mau membantu kami untuk mengikuti riset yang kami lakukan selama 1 semester di tempat mereka.
0 komentar:
Posting Komentar