Senin, 16 Januari 2012

BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan dari tujuan bimbingan di Taman Kanak-Kanak, maka pelayanan bimbingan di TK Bunayya yaitu membantu anak agar dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah dan aturan-aturan sekolah. Anak diajarkan dengan berbagai kegiatan dimana hal ini menuntut siswa untuk menyesuaikan dirinya dalam mematuhi aturan yang ada di sekolah. Selain itu, siswa juga dibantu untuk mampu menyesuaikan diri dan menjalin hubungan pertemanan dengan sesamanya. Bimbingan juga bertujuan untuk membantu siswa melewati peralihan dari lingkungan rumah ke sekolah. Di sekolah tersebut, kebanyakan siswa mengalami kesulitan ketika pertama kali memasuki sekolah di Taman Kanak-Kanak. Hal terlihat dari perilaku siswa selalu ingin didampingi oleh orang tuanya  selama minggu awal sekolah karena adanya kecanggungan siswa ketika bersosialisasi. Sehingga tenaga pembimbing harus mampu membuat siswa terbiasa dengan perubahan lingkungan yang dihadapinya. 
Pelayanan bimbingan dan konseling di RA Bunayya II memiliki fungsi sebagai penyesuaian, yang membantu siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan fungsi pengadaptasian, yaitu konselor mengarahkan rangkaian kegiatan kepada pada tenaga pendidik dalam memberikan pelayanan bimbingan agar bimbingan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa.  Misalnya ketika ada anak yang mengalami autis, maka konselor memberi tahukan kepada guru, bentuk tindakan apa yang bisa diberikan kepada siswa tersebut sehingga tidak semakin memperburuk keadaannya.
Asas-asas pelayanan bimbingan yang ada di RA Bunayya II yaitu:
    Bimbingan yang diberikan kepada siswa fokus pada keseluruhan perkembangan siswa sehingga mengarahkan siswa untuk menjadi pribadi yang mandiri.
    Bimbingan yang diberikan tidak saja berkaitan dengan materi di dalam kelas saja tetapi juga memperhatikan kebutuhan masing-masing siswa. Jika ada siswa yang mengalami masalah maka tenaga pendidik akan fokus untuk menangani permasalahan anak tersebut.
    Bimbingan yang diterapkan di sekolah tersebut mengarah pada suatu bentuk kerja sama antara tenaga pendidik dengan siswa. Semua pihak sekolah saling menjalin hubungan keakraban dengan siswa-siswanya.
    Bimbingan yang diberikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan siswa di sekolah. Bimbingan yang diberikan kepada siswa tentunya sesuai dengan kebutuhan siswa, dimana anak usia 3-6 tahun sangat membutuhkan stimulus-stimulus untuk mendukung perkembangan psikomotorik anak.
Beberapa aspek berkaitan dengan program bimbingan bagi siswa di RA Bunayya II, yaitu:
1.    Kebutuhan pada anak balita.
Pada dasarnya pelayanan bimbingan yang diberikan kepada anak-anak di RA Bunayya II berkaitan dengan kebutuhan jasmani dan kebutuhan psikologis anak. Anak-anak usia balita (3-6 tahun) sangat membutuhkan dukungan akan proses perkembangan motoriknya, dan proses perkembangan psikologis berupa penerimaan kasih sayang dan perasaan aman kepada anak. Para tenaga pembimbing di RA Bunayya II berkontribusi untuk mendukung aspek-aspek perkembangan anak sehingga bisa tercapainya perkembangan yang optimal bagi anak.

2.    Pola dasar bimbingan.
Pola dasar bimbingan yang ada di RA Bunayya II adalah pola generalis, dimana guru memegang peranan penting dalam pemberian bimbingan. Semua guru ikut berkontribusi terhadap perkembangan kepribadian siswa di sekolah. Guru sangat memperhatikan perkembangan dan permasalahan siswa setiap harinya.

3.    Komponen bimbingan.
Komponen bimbingan di RA Bunayya II adalah konsultasi. Hubungan yang baik terjalin antara orang tua dan konselor. Orangtua anak sering berkonsultasi kepada konselor tentang permasalahan yang dialami anak-anaknya. Misalnya ketika ada anak mengalami gangguan sindrom asperger, anak malas ke sekolah, maka orang tua langsung berkonsultasi dengan konselor mengenai permasalahan anak tersebut dan meminta saran dari konselor tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh guru.

4.    Sifat bimbingan
Sifat bimbingan yang digunakan adalah bimbingan perseveratif, berupa membimbing siswa untuk dapat bersosialisasi dan berdaptasi dengan baik di lingkungannya. Bimbingan yang diberikan berusaha untuk membuat siswa lebih percaya diri dalam hubungan sosialnya. Tenaga pendidik akan membimbing siswa untuk merasa aman dengan lingkungannya dan mampu menjalin sosialisasi dengan teman sebaya. Sedangkan sifat bimbingan korektif digunakan ketika siswa menghadapi permasalahan serius, seperti siswa dengan gangguan sindrom asperger dan autis. Namun, sayangnya di sekolah RA Bunayya II tidak ada tenaga profesional di bidang psikologi, seperti psikolog anak. Sehingga ketika anak memiliki masalah serius, biasanya konselor hanya menyarankan orang tua untuk merujuk siswa tersebut ke psikolog anak supaya gangguan yang dihadapi anak dapat ditangani secepat mungkin.

5.    Ragam bimbingan
Ragam bimbingan pada RA Bunayya II adalah bimbingan pribadi-sosial. Pelayanan bimbingan yang diberikan lebih kepada membina hubungan antar sesama di lingkungan sekolah. Siswa yang baru duduk di bangku sekolah pasti akan merasa canggung ketika berada di lingkungan sosial, sehingga tenaga pendidik harus mampu membimbing siswa untuk bisa membina hubungan baik dengan teman-temannya dan merasa aman berada di lingkungan sekolah.

6.    Tenaga pemegang peranan
Tenaga pemegang peranan adalah guru kelas, karena guru menjadi individu utama yang melakukan interaksi dengan siswa setiap harinya. Guru selalu memperhatikan perkembangan siswa selama aktivitas di sekolah berlangsung dan ketika guru merasa kesulitan menghadapi perilaku siswa tertentu biasanya guru akan meminta bantuan konselor.
Klasifikasi tenaga bimbingan yang ada di RA Bunayya II melibatkan konselor sekolah, dimana konselor merupakan tenaga profesional yang mencurahkan seluruh waktunya kepada pelayanan bimbingan. Jadi konselor disini, berusaha untuk menangani permasalahan siswa dan membantu para orang tua untuk memberikan solusinya. Selain itu, guru juga menjadi tenaga pengajar yang melibatkan diri dalam pelayanan bimbingan. RA Bunayya II juga memiliki tenaga spesialis seperti dokter yang biasanya akan mengobati siswa yang sakit di sekolah.
Dalam hal komponen pengumpulan data, RA Bunayya II tidak menggunakan aneka teknik, metode, ataupun alat untuk menemukan, memperoleh, serta menyimpan informasi mengenai siswa. Biasanya semua anak di terima bersekolah di RA Bunayya II, asalkan anak tersebut memiliki usia sesuai dengan yang disyaratkan sekolah. Ketika anak-anak tertentu memiliki gangguan/ masalah biasanya guru maupun konselor menanyakan langsung ke orang tua siswa.

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
RA Bunayya II sudah menerapkan program layanan bimbingan yang baik bagi siswa pra sekolah. Guru dan konselor saling bekerja sama untuk memberikan pelayanan yang tepat bagi anak usia dini. Orang tua juga ikut berkontribusi dalam memahami dan mencari solusi terhadap permasalahan siswa di sekolah.
Saran
•    Sebaiknya RA Bunayya II memiliki tenaga profesional seperti psikolog anak, sehingga siswa yang memiliki masalah khusus, bisa mendapatkan penanganan secara langsung.
•    Ruangan konseling sebaiknya dibuat menarik bagi anak-anak, misalnya dinding ruangan yang berwarna cerah akan memberikan kesan menarik buat anak-anak. Selain itu, sebaiknya ada mainan dan buku untuk anak-anak sehingga ketika konseling dilakukan anak merasa betah di ruangan tersebut.
•    Pertemuan antara orang tua, guru, dan konselor dapat dilakukan secara berkala, tidak hanya dalam satu kali tiap semester. Sehingga perkembangan anak dapat dipantau secara teratur.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates