Bocah Berusia Tiga Tahun Miliki IQ 140
Inggris, Psikologi Zone – Saffron Pledger, bocah perempuan berusia tiga tahun di Inggris diketahui mempunyai Intelligence Quotient atau lebih dikenal dengan IQ dengan skor 140. Sebagai perbandingan, skor IQ Albert Einstein, ilmuwan jenius penemu teori relativitas adalah 160. Di Inggris, skor rata-rata IQ adalah 100.
Karena kecerdasannya itu, Saffron Pledger punya peluang menjadi salah satu anggota termuda Mensa, organisasi untuk orang dengan IQ tinggi yang kini mempunyai anggota lebih dari 100 ribu orang di dunia.
Saffron telah menjalani tes IQ. Saat ini, sedang dalam proses akreditasi akhir oleh Mensa. Saffron akan menjadi salah satu anggota termuda jika skor IQ-nya diterima. Bocah lain adalah Elise Tan Roberts dari London, yang bergabung dengan Mensa saat berusia dua tahun empat bulan.
Danny Pledger, ayah Saffron, mengungkapkan bahwa putrinya belajar abjad kala menonton acara kuis di TV, Countdown. Danny sendiri adalah pria berusia 23 tahun yang pernah menjuarai Countdown sebanyak delapan kali.
Saffron mampu menghitung hingga angka 50, mengerjakan soal matematika sederhana, membaca cerita, dan menulisini pada usia dini. Hal yang biasa diperoleh siswa saat awal sekolah.
“Saya cuma seorang anak kecil, tapi saya sangat senang bisa lulus tes (Mensa) bahkan jika mereka cukup keras. Saat tumbuh besar, saya ingin bermain mainan sepanjang hari. Saya ingin sekolah, melukis, menggambar serta berkeliling,” kata bocah tersebut seperti dikutip dari Telegraph, Jumat, 3 Juni 2011.
Menurut sang ayah, ia tidak tahu dari mana putrinya mewarisi kejeniusan itu.
“Saya tak tahu dari mana Saffron mendapat kecerdasan. Kami hanya mendorongnya, bahwa segala sesuatu yang dia dilakukan adalah pintar. Ia suka menonton Countdown bersama saya, itu membantunya belajar huruf. Ia sangat kompetitif. Semoga suatu hari ia menjadi lebih baik ketimbang saya,” Danny Pledger, yang juga seorang web designer.
Kirstie Pledger, Ibu Saffron, menyatakan kata pertama yang diucapkan putrinya adalah “bir”. Pada usia 18 bulan, Saffron bisa mengucapkan kalimat penuh. Bocah tersebut lebih dulu bicara sebelum bisa duduk.
“Ia lambat secara motorik, tapi, kemampuan berbicaranya sangat baik. Ia mampu menambah, mengurangi, membaca, dan menulis. Andai kami membawakan buku dari perpustakaan, saya akan membacakan kepadanya sekali dan iia akan membacakannya kembali kepada saya,” ujarnya.
Kirstie juga menyatakan, dia dan suaminya tak melakukan hal khusus untuk Saffron.
“Dan bila berada di luar rumah, kami melihat tanda-tanda dan membacakan untuknya,” pungkas ibu 23 tahun tersebut.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar