Bayi Rewel dan Masalah Psikologis Saat Dewasa
Kompas.com - Menangis merupakan hal yang normal dan menjadi salah satu cara bayi berkomunikasi. Tetapi jika ia kerap rewel, menangis keras dan sulit ditenangkan, bisa jadi hal itu adalah tanda si kecil termasuk bayi yang sulit.
Menangis berlebihan, terutama pada bayi yang sudah berusia lebih dari tiga bulan dan bukan disebabkan oleh kolik atau penyakit, menurut para ahli bisa menjadi tanda si kecil mungkin termasuk anak yang mengalami gangguan hiperaktif dan konsentrasi (Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD).
Diperkirakan satu dari lima bayi yang memiliki ciri menangis berlebihan, ditambah dengan gangguan tidur dan makan, merupakan gejala awal gangguan perilaku di kemudian hari.
Tim peneliti internasional melakukan perbandingan data dari 22 riset yang dilakukan antara tahun 1987 hingga 2006 dan menemukan kaitan antara ciri-ciri anak sulit dengan ADHD, gangguan kecemasan, depresi dan perilaku agresif.
Profesor Dieter Wolke dari Universitas Warwick mengatakan, risiko untuk mengalami gangguan perilaku lebih besar pada anak yang memiliki ketiga ciri; menangis berlebihan, sulit tidur dan gangguan makan.
Walau demikian, orangtua tidak perlu cemas berlebihan jika buah hatinya memiliki ciri tersebut. "Orangtua bisa mencegah gangguan perilaku ini sedini mungkin," kata Wolke.
Anak yang menangis berlebihan bisa ditenangkan dengan cara membuatnya nyaman, baik lewat pelukan, tatapan mata, bersenandung atau menjauhkannya dari lingkungan yang terlalu menstimulasi dirinya. Penelitian lain menunjukkan bayi yang dibiarkan menangis terlalu lama beresiko mengalami masalah psikologis di kemudian hari.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar