Selasa, 09 Oktober 2012


Analisis Pengalaman Pribadi Berdasarkan Teori Skinner 

Saya teringat akan kejadian pada waktu saya SMP dulu. Kejadian itu berawal dari pemilihan anggota drum band disekolah. Teman saya banyak yang mengajak untuk ikutan daftar tapi saya menolak karena males dan kegiatan itu pasti akan sangat melelahkan. Setelah pendaftaran ternyata mereka masih kekurangan satu anggota untuk memegang posisi sebagai mayoret, dan ada satu teman saya yang ikut sebagai anggota mengusulkan nama saya tanpa sepengetahuan saya untuk mengisi posisi itu. Saya pun dipanggil pengurus untuk menanyakan kesediaan saya. Awalnya saya menolak karena jadi mayoret itu sangat sulit bagi saya karena saya merasa tidak punya keahlian dibidang itu, tetapi karna dorongan orangtua dan kakak saya, akhirnya saya menerima tawaran menjadi mayoret.
Setelah tiba saatnya untuk latihan tahap awal yaitu memutar stick (tongkat) mayoret, saya benar-benar merasakan kesulitan dan stick itu sering jatuh menimpa kaki dan kepala saya. Karena sering merasa kesulitan, saya pun sering menghadap pengurus drum band tersebut untuk mengundurkan diri, tetapi permintaan saya pun selalu ditolak oleh pengurus. karena ditolak pengurus, saya pun menceritakan keinginan saya untuk mengundurkan diri pada orangtua dan kakak saya, dan memohon agar mengatakan kembali keinginan saya untuk keluar dari anggota drum band. Tetapi ternyata orangtua dan kakak saya tidak setuju dan mengatakan kalau saya harus tetap berusaha dan jangan putus asa, dan mereka juga berkata jika setiap aku berhasil melakukan gerakan-gerakan yang ku anggap sulit itu, aku akan dikasih hadiah. Saya pun tergiur dengan tawaran mereka dan akhirnya saya sering berlatih disekolah dan dirumah, dan setiap gerakan yang berhasil saya lakukan saya selalu dapat hadiah dari kakak dan orangtua saya… Jadi kangen pingin dapat hadiah lagi :) 

Analisis Pengalaman Berdasarkan Teori Belajar B.F. Skinner
Pengalaman yang telah saya ceritakan sebelumnya, pengalaman ini dapat dijelaskan berdasarkan teori belajar B.F Skinner. Skinner (1950) secara spesifik mendefenisikan belajar sebagai perubahan perilaku. “Belajar bukan melakukan – belajar adalah mengubah apa yang kita lakukan” (Skinner, 1989). Selain itu terdapat tiga kategori umum penguat, antara lain :
  1. Primer atau Sekunder --> Penguat primer adalah penguat yang memperkuat perilaku tanpa pelatihan (pengkondisian) dan penting bagi survival spesies. Sedangkan penguat skunder adalah penguat yag memperkuat perilaku melalui asosiasi dengan penguat primer atau penguat sekunder yang sudah ada.
  1. Umum atau digeneralisasikan --> Penguat ini efektif dalam berbagai macam situasi; diantaranya penguat social yang diberikan orang lain dan manipulasi lingkungan fisik dengan sukses.
  1. Positif atau Negatif --> Penguat positif adalah tambahan dari situasi mereka. Sedangkan  penguat negative adalah memperkuat perilku melalui penghentian atau penghilangan dari situasi.
Berasarkan ketiga kategori penguat diatas, saya akan mencoba menganalisa penguat yang ketiga berdasarkan pengalaman saya diatas. Dimana penguat positif (Reinforcement positif) didalam kasus diatas yaitu dimana ketika saya sudah mulai putus asa dan menyerah untuk mundur menjadi mayoret, orang tua dan kakak saya memberikan dukungan dan reward jika saya mampu mengatasi kesulitan yang saya hadapi, dan setiap keberhasilan yang saya dapatkan mereka selalu memberikan reward tersebut kepada saya. reward tersebutlah yang menjadi penguat positif saya untuk terus giat berlatih.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates