Analisis
Pengalaman Pribadi Berdasarkan Teori Skinner
Saya teringat akan kejadian pada waktu saya SMP dulu. Kejadian
itu berawal dari pemilihan anggota drum band disekolah. Teman saya banyak yang
mengajak untuk ikutan daftar tapi saya menolak karena males dan kegiatan itu
pasti akan sangat melelahkan. Setelah pendaftaran ternyata mereka masih
kekurangan satu anggota untuk memegang posisi sebagai mayoret, dan ada satu
teman saya yang ikut sebagai anggota mengusulkan nama saya tanpa sepengetahuan
saya untuk mengisi posisi itu. Saya pun dipanggil pengurus untuk menanyakan
kesediaan saya. Awalnya saya menolak karena jadi mayoret itu sangat sulit bagi
saya karena saya merasa tidak punya keahlian dibidang itu, tetapi karna
dorongan orangtua dan kakak saya, akhirnya saya menerima tawaran menjadi
mayoret.
Setelah tiba saatnya untuk latihan tahap awal yaitu memutar stick (tongkat) mayoret, saya benar-benar
merasakan kesulitan dan stick itu
sering jatuh menimpa kaki dan kepala saya. Karena sering merasa kesulitan, saya
pun sering menghadap pengurus drum band tersebut untuk mengundurkan diri,
tetapi permintaan saya pun selalu ditolak oleh pengurus. karena ditolak
pengurus, saya pun menceritakan keinginan saya untuk mengundurkan diri pada
orangtua dan kakak saya, dan memohon agar mengatakan kembali keinginan saya
untuk keluar dari anggota drum band. Tetapi ternyata orangtua dan kakak saya
tidak setuju dan mengatakan kalau saya harus tetap berusaha dan jangan putus
asa, dan mereka juga berkata jika setiap aku berhasil melakukan gerakan-gerakan
yang ku anggap sulit itu, aku akan dikasih hadiah. Saya pun tergiur dengan
tawaran mereka dan akhirnya saya sering berlatih disekolah dan dirumah, dan
setiap gerakan yang berhasil saya lakukan saya selalu dapat hadiah dari kakak
dan orangtua saya… Jadi kangen pingin dapat hadiah lagi :)
Analisis
Pengalaman Berdasarkan Teori Belajar B.F. Skinner
Pengalaman yang telah saya ceritakan sebelumnya, pengalaman
ini dapat dijelaskan berdasarkan teori belajar B.F Skinner. Skinner (1950)
secara spesifik mendefenisikan belajar sebagai perubahan perilaku. “Belajar
bukan melakukan – belajar adalah mengubah apa yang kita lakukan” (Skinner,
1989). Selain itu terdapat tiga kategori umum penguat, antara lain :
- Primer atau Sekunder --> Penguat primer adalah penguat yang memperkuat perilaku tanpa pelatihan (pengkondisian) dan penting bagi survival spesies. Sedangkan penguat skunder adalah penguat yag memperkuat perilaku melalui asosiasi dengan penguat primer atau penguat sekunder yang sudah ada.
- Umum atau digeneralisasikan --> Penguat ini efektif dalam berbagai macam situasi; diantaranya penguat social yang diberikan orang lain dan manipulasi lingkungan fisik dengan sukses.
- Positif atau Negatif --> Penguat positif adalah tambahan dari situasi mereka. Sedangkan penguat negative adalah memperkuat perilku melalui penghentian atau penghilangan dari situasi.
Berasarkan ketiga kategori penguat diatas, saya akan mencoba
menganalisa penguat yang ketiga berdasarkan pengalaman saya diatas. Dimana penguat positif (Reinforcement positif) didalam kasus diatas yaitu dimana ketika
saya sudah mulai putus asa dan menyerah untuk mundur menjadi mayoret, orang tua
dan kakak saya memberikan dukungan dan reward
jika saya mampu mengatasi kesulitan yang saya hadapi, dan setiap keberhasilan
yang saya dapatkan mereka selalu memberikan reward
tersebut kepada saya. reward
tersebutlah yang menjadi penguat positif saya untuk terus giat berlatih.
0 komentar:
Posting Komentar