Selasa, 30 Oktober 2012


Agar Televisi Menjadi Sahabat Anak Anda
Sahabat anak kita tentunya perlu menjadi perhatian kita sebagai orang tua. Anak jaman sekarang pasti akrab dengan televisi. Anda mungkin sebagai orang tua juga terkadang cemas saat anak anda bermain, alternatif satu satunya hiburan adalah dengan menonton telovisi.
Menurut sebuah sumber,rata-rata jumlah jam menonton tervisi adalaha 30-35 jam perminggu. Angka ini dapat  dikatakan cukup tinggi. Dampaknya memang tidak selalu buruk, anak-anak pun bisa belajar banyak dari tanyngan yang memang cocok ditonton oleh anak-anak. Sayangnya, tayangan di televisi tidak semua diperuntukan bagi anak-anak.
Menurut direktur parenting and family support center  of university of Queensland, Australia. Prof matt sanders, untuk anak di usia 7-11 tahun. minimal menonton terlevisi adalah 21 jam dalam seminggu atau 3 jam sehari. Sementara itu, untuk anak usia 12 tahun, dia menyarankan maksimal 1 jam sehari dan sedikit lebih lama pada akhir pekan. Tentunya hal ini tidak mudah diterapkan di indonesia. Anak-anak Indonesia tidak memiliki tayangan berkualitas yang benar-benar cocok. Beberapa terobosan untuk tayangan anak-anak memang sudah dihasilkan tetapi posisinya masih belum mencukupi.
Mau tidak mau anda sebagai orang tua tidak bisa tinggal diam. Sanders menyarankan perlunya rencana pangaturan menonton program televisi bagi sang buah hati. Usahakan selalu luangkan waktu untuk mendampingi anak anda saat ia menonton televisi, sembari menerangkan hal-hal baik kepadanya. Selain itu, anda bisa melihat bakat dan potensi anak anda dari setiap tayangan yang diinginkannya,atau komentarnya mengenai tayangan ditelevisi.
Coba selalu untuk menerangkan makna dan pesan yang terkandung dari setiap tayangan televisi. Selalu terangkan bahwa kehidupan nyata berbeda dengan yang ada di televisi. Apabila kita bekerja sehingga waktu yang tersedia sedikit ketika bersama anak, cobalah tanya acara terlevisi apa yang sudah dia tonton, biarkan sang anak bercerita, selain melatih kejujuran,anak juga dilatih untuk terbuka dengan orang tua.
Bukan hanya pendampingan, penempatan televisi di kamar anak juga patut dipertimbangkan. Taruh saja diruang keluarga agar tontonannya bisa diawasi, selain itu batasi waktunya agar tidak terlalu lama menonton televisi  dan mengangu  jadwal  belajar serta bermainya.
Tanyangan televisi berbahaya bukan saja pada tayangan film.Iklan juga terkadang  bisa  memberikan pengaruh buruk seperti sifat konsumtif. Apabila sang anak mulai merengek minta sesuatu yang diiklankan, sebaiknya mulai menjelaskan  keadaan yang sebenarnya. Cobalah untuk  menyampaikan pikiran  anda  apabila ada siaran atau iklan yang tidak pantas tersebut  melalui media massa  atau langsung ke produsen produk tersebut.
Bila anda menggunakan televisi berbayar, tentunya akan lebih mudah mengatur jadwal menonton televisi  sang anak. Anda juga bisa menggunakan parental control  agar sang anak tidak bisa melihat tontonan yang tidak sesuai  dengan umurnya.  Anda  juga bisa memilih beberapa tanyangan yang memang cocok dengan umur anak anda. Menyediakan DVD yang sesuai dengan umur anak anda bisa jadi solusi alternative yang baik agar TV menjadi sahabat anak kita.

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates