KEKERASAN ATAU MENCOBA MEMAHAMI, PILIH MANA ?
Tuhan memberi kepada kita naluri. Dalam menjawab kekerasan – secara
naluri – adalah dengan hal yang sama, yaitu kekerasan pula. Padahal
sering kali kekerasan yang kita temui, dibangun oleh ketidakpedulian,
ketidaktahuan, atau salah pengertian. Seringkali, bila tiap pihak
mengembangkan pengertian lebih baik akan pihak lain, kita tidak akan
memiliki alasan untuk marah.
Ketika kita menghadapi kekerasan, sebaiknya kita sisihkan waktu untuk
menjelaskan — secara tulus, jelas dan sabar – tanpa rasa sinis dan amarah pula.
Letakkan diri kita, pada posisi orang lain. Telusuri cara berfikir dan
sudut pandang mereka. Serta jangan mengubur kemarahan dengan dendam
Bagaimana kita bereaksi terhadap kekerasan adalah tergantung pada
diri kita sendiri. Kita dapat adu keras – hingga tak seorang pun menang.
Hingga semuanya menyesal akan kemarahan yang mereka luapkan. Atau anda
dapat memberi pengertian – sehingga anda pun mendapat pengertian.
Pengertian mendinginkan amarah. Pengertian membuka jalan bagi
kesepakatan dan kerja sama. Ya. Memang ada orang yang sekedar ingin
marah, tak peduli apapun.
Tetapi ada juga yang sebenarnya minta untuk dimengerti.
=========
Sahabat, kobaran api tidak akan pernah dingin dengan api pula
Panasnya matahari tidak akan dingin dengan matahari pula
Kerasnya batu akan sama-sama hancur jika beradu dengan batu pula
tetapi
kobaran api akan berhenti dengan air
panasnya matahari akan menghangatkan jika dengan awan dan angin
serta kerasnya batu dapat luluh oleh percikan air.
So, pintar-pintarlah dalam memilih sikap dalam kehidupan ini
notes: nasehat ini adalah untuk diri pribadi saya
yang sedang belajar untuk mengendalikan amarah
Orang yang kuat adalah orang yang memilih mencari titik temu dan mencari tahu.
Orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan amarah
Didalam hadits yang shahih Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam
bersabda : “Bukanlah dikatakan seorang yang kuat itu dengan bergulat,
akan tetapi orang yang kuat dalam menahan dirinya dari marah”.
(Muttafaqqun’alahi).
Contoh amarah yang diluapkan adalah tawuran. Buat yang senang
tawuran, entah itu tawuran antar kelompok, tawuran antar genk, tawuran
antar pelajar, tawuran antar kampung dan desa. Malu donk.. itu
membuktikan jika anda belum dewasa.
0 komentar:
Posting Komentar