Minggu, 22 Januari 2012


Anak Korban Sodomi Mudah Terangsang

JAKARTA, Anak-anak yang menjadi korban perilaku seks menyimpang seperti sodomi cenderung menjadi mudah terangsang.  Fenomena ini secara psikologis biasa disebut mengalami sexualization of behavior.
Anak-anak yang menjadi korban akibat terpapar pada seks usia dini kerap mengalami trauma yang wujudnya tidak selalu berbentuk perilaku dan emosi depresif atau agresif.
“Terpapar pada aksi seksual pada usia dini dapat mengakibatkan anak mengalamisexualization of behavior. Konkretnya, anak kemudian dapat dengan mudah mengasosiasikan berbagai objek dengan sensasi keterangsangan seksual,”
Contohnya jika saat melihat air, anak-anak korban ini bisa jadi terangsang untuk melakukan onani atau masturbasi. Saat melihat binatang, anak jadi terpancing untuk bereksperimentasi secara seksual. “Saat stres, anak ‘mengatasinya’ dengan lagi-lagi melakukan tindakan seksual
Sexualization of behavior,  saat ini masih belum banyak dipahami oleh masyarakat, bahkan para profesional. Perilaku serba-seks, betapapun demikian, tidak dapat serta-merta disimpulkan sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh seks. Karena toh motifnya bisa saja bukan seks. Kompleks, memang.
Untuk memulihkan kondisi kejiwaannya, anak-anak yang mengalami reaksi depresif, agresif, dan sexualization of behavior dapat diberikan terapi. Treatment yang terfokus pada modifikasi kognisi-behavioral (pikiran dan perilaku). Mereka dibimbing untuk sadar akan hakekat perilaku mereka, dan secara gradual dilatih agar mampu memutus mata rantai antara syahwat dan aksi.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates